Mitsubishi Xpander Cross Berpetualang di Jalur Pegunungan Bromo – Sahabat Mitsubishi Bandung, Mitsubishi Xpander Cross yang baru saja diluncurkan pada November 2019, telah menjadi kendaraan low sport utility vehicle (LSUV) yang pengembangannya menggunakan platform Mitsubishi Xpander yang dikenal sebagai kendaraan multi purpose vehicle.
Mitsubishi Xpander Cross Berpetualang di Jalur Pegunungan Bromo
Dengan pengembangan tersebut, Mitsubishi mengklaim Xpander Cross lahir dengan berbagai ubahan dan pengembangan fitur yang disesuaikan dengan genetika kendaraan tangguh sport utility vehicle (SUV). Beruntung, Okezone mendapat kesempatan untuk membuktikan ketangguhan LSUV terbaru ini.
Baca Juga : Harga Mitsubishi Xpander Cross Bandung 2020
Wilayah Surabaya dan beberapa kota di Jawa Timur, menjadi petualangan yang dipilih PT Mitsubishi Motor Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) untuk membuktikan ketangguhan Xpander Cross secara langsung. Tiba di Surabaya, petualangan pertama bersama Xpander Cross menuju Malang berlangsung mulus tanpa hambatan.
Di sepanjang Tol Surabaya-Malang ini, akselerasi Xpander Cross yang dibatasi dengan peraturan kecepatan maksimal 100 kilometer per jam terasa baik. Tenaga di setiap putaran mesin sangat responsif. Kenyamanan di jalan aspal mulus membuktikan bagusnya sistem suspensi terbaru mobil ini.
Mitsubishi menggunakan rebound spring di bagian depan. Ini yang meredam guncangan sehingga penumpang di kabin tak merasa goyangan selama di jalan tol.
Karakter suspensi yang lebih keras, sebagai langkah menyesuaikan bodi menjadi perhitungan tersendiri. Meski mobil melaju dengan kecapatan 100 kilometer per jam, kendaraan masih stabil dan tidak limbung. Jadi, kendaraan ini terbilang anteng melibas jalan tol dengan kecepatan maksimum yang diterapkan di jalan Tol Surabaya-Malang.
Puas dengan pengujian di jalan lurus beraspal, Xpander Cross diarahkan menuju Bromo melintasi jalur alternatif Desa Nongko Jajar, Pasuruan, Jawa Timur. Dengan karakter jalan menanjak dengan beberapa turunan, tenaga mesin yang tetap mempertahankan sektor pacu milik Xpander melalui mesin 4A91 MIVEC 1.499 CC DOHC bertenaga 104 ps @ 6.000 rpm dan torsi 141 Nm @4.000 rpm, cukup mumpuni melahap jalan menanjak dan menurun.
Ubahan setingan ECU (Electronic Control Unit) atau Unit Kontrol Elektronik (berfungsi untuk mengoptimalkan kerja mesin kendaraan) pada mobil ini juga terasa beda. Ini model LSUV terbaru ini terasa lebih sedikit galak tenaganya.
Untuk mendukung kesan gagah dari kendaraan SUV, Mitsubishi menggunakan pelek ukuran 17 inchi, karena dari data spesifikasi dimensi yang diungkap memiliki bodi lebih lebar 50 milimeter dibanding Xpander. Sayangnya diameter ini tidak menunjang dari kapasitas kabin dan hanya sebagai tambahan dari over fender terhadap penggunaan pelek berukuran lebih besar.
Baca Juga : Penjualan Xpander Cross
Dengan pelek dan over fender tersebut, mobil ini sangat mudah melewati jalan menurun dengan karakter tikungan tajam. Ini karena sudut belok (turning radius) yang dimiliki Xpander Cross lebih baik dibanding Xpander yang hanya memiliki sudut belok 5,2 meter. Keuntungan tersebut membuat Xpander Cross makin mudah dikendalikan saat melibas jalanan menurun dengan tikungan tajam.
Secara keseluruhan, petualangan dengan Xpander Cross yang dimulai dari Surabaya, Banyuwangi, Situbondo hingga Jember dengan jarak sekira 297 kilometer mampu membuktikan ketangguhannya sebagai LSUV. Dia tak sekadar ubah jubah dari model MPV ke model SUV.
Sumber : OkeZone