Ketidakjelasan program mobil murah ramah lingkungan hingga Desember ini menuai kebingungan apakah mobil segmen ini benar-benar terwujud dalam waktu dekat.
Jika Astra bersama Toyota dan Daihatsu sudah menyuguhkan Agya – Ayla dan Suzuki masih simpan diam-diam Alto, Mitsubishi dengan Mirage-nya juga masih bergeming, bahkan menyangkal hadirnya mobil murah dalam bentuk Mirage.
“Belum, belum tahu. Ada juga yang bilang belum tentu Mirage,” ujar sumber yang dekat dengan Mitsubishi.
Hal ini bertolak belakang dengan pernyataan sebelumnya bahwa Mirage kelak akan memiliki versi harga ekonomis, walaupun di satu sisi bisa jadi ungkapan tersebut sekadar menahan sampai kehadirannya benar-benar pasti.
Sebelumnya salah satu petinggi di Mitsubishi menyebut bahwa Mirage akan diarahkan ke LCGC. “Mitsubishi Mirage diarahkan ke program LCGC,” ungkap pimpinan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors tersebut.
Andaikata keikutsertaan ini terealisasi, maka dengan demikian Mitsubishi Mirage harus diproduksi di dalam negeri dan memiliki kandungan lokal 80 persen. Hal ini sudah menjadi syarat utama dalam program pemerintah tersebut.
Namun soal harga memang belum bisa diperhitungkan. Mirage sendiri dipasarkan dengan varian termurah Rp. 139 juta (GLX), lalu Rp. 152 juta (GLS), dan Rp. 165 juta (Exceed).
Mirage masih menggunakan mesin produksi Thailand dengan spesifikasi model MIVEC 3-silinder DOHC 12-katup berkapasitas 1,2 liter berdaya 77 PS pada 6.000 rpm dengan torsi 100 Nm pada 4.000 rpm.
Ia memiliki dimensi panjang 3.710 mm, lebar 1.665 mm, dan tinggi 1.490 mm. Radius putar mobil ini diklaim sebagai terkecil di kelasnya karena hanya butuh 4,4 meter untuk berputar yang membuatnya cocok untuk wilayah perkotaan. – Mitsubishi Bandung