Lesunya harga komoditas andalan Indonesia tidak hanya mempengaruhi pemasukan negara. Para produsen otomotif mengaku ikur terimbas pelemahan harga komoditas seiring penjualan kendaraan-kendaraan niaga atau komersial yang menurun.
“Memang banyak cobaannya karena turunya pasar pertambangan dan komodity. Januari hingga Agustus saja minus 1% jika dibandingin tahun lalu (Januari-Agustus 2012),” ungkap Rizwan Alamsjah, Eksekutif Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB) di JI-Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (25/9/2013).
KTB merupakan agen tunggal autorized distributor kendaraan Mitsubishi di Indonesia dari Mitsubishi Motors Corporation (MMC) dan Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation (MFTBC).
Ridwa menjelaskan, biasanya penjualan mobil niaga di sektor pertambangan dan komoditas memberikan kontribusi hingga 20% dari total pemasukan perusahaan. Meski diakui, hal ini tak terlalu berpengaruh signifikan bagi kinerja perusahaan hingga saat ini.
Penurunan penjualan komoditas tersebut mampu diimbangi dengan meningkatnya penjualan sejumlah kendaraan niaga skala kecil seperti colt diesel yang bertambah 5,5%. Bertambahnya penjualan ini tak terlepas dari pertumbuhan pembangunan infrastruktur di pulau Jawa salah satunya proyek-proyek jalan tol.
“Ternyata proyek-proyek pemerintah itu sangat banyak di Pulau Jawa. Jadi Sumatera turun, tapi Pulau Jawa meningkat, sehingga stagnan, mampu mengimbangi,” tukasnya. (Yas/Shd). – Mitsubishi Bandung
Liputan6.com